1. Tanda-tanda Kecil Kiamat
Para ulama menyebut jumlah yang beragam tentang tanda-tanda kecil kiamat, ada yang menyebut 59 ada pula yang lebih dari 60, Demikian di sini hanya akan disebutkan sebagiannya saja. Termasuk ke dalam tanda tanda kecil kiamat adalah sebagai berikut:
Lahirnya Rasulullah sollallahu ‘alaihi wa sallam
Al-Qur’an telah mengisyaratkan bahwa Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam adalah Nabi penutup (khatamın nabiyyin), lihat Surah al-Ahzab/33: 40:
مَا كَانَ مُحَمَّدٌ اَبَآ اَحَدٍ مِّنْ رِّجَالِكُمْ وَلٰكِنْ رَّسُوْلَ اللّٰهِ وَخَاتَمَ النَّبِيّٖنَۗ وَكَانَ اللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمًا
Muhammad itu bukanlah bapak dari seseorang di antara kamu, tetapi dia adalah utusan Allah dan penutup para nabi. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (al-Ahzab/33:40)
Dalam sebuah hadis dari Sahal bin Sa’id, ia berkata, ‘Aku melihat Rasulullah şallallahu ‘alaihi wa sallam mengisyaratkan dengan jari telunjuk dan jari tengah yang dirapatkan, seraya berkata:
Yang artinya : Aku diutus sedangkan jarak antaraku dan kiamat seperti dua jari ini. Nabi mengumpulkan jari telunjuk dan jari tengah. (Riwayat al-Bukhari dan Muslim dari Sahl bin Sa’id)
2. Wafatnya Rasulullah şallallahu ‘alaihi wa sallam
Dengan wafatnya Rasulullah maka terpuruslah wahyu dari langit. Dan ini merupakan bencana besar bagi kaum muslim, dunia menjadi gelap di mata para sahabat, sehingga memunculkan sedikit polemik tentang wafatnya beliau. Namun Allah menegaskan dalam Al-Qur’an bahwa, “Setiap yang bernyawa akan merasakan kematian (al-Anbiya’/21: 35). Dan ayat lain yang senada menjelaskan, “Dan Muhammad hanyalah seorang Rasul, sebelumnya telah berlalu beberapa rasul. Apakah jika dia wafat atau dibunuh, kamu berbalik ke belakang (murtad)?” (Ali ‘Imran/3: 144)
Diriwayatkan dari Auf bin Malik, ia berkata, aku datang menemui Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam di saat Perang Tabuk, dan Rasulullah bersabda: “Hitung enam perkara yang akan terjadi sebelum kiamat: kematianku, ditaklukkannya Baitul Maqdis, wabah penyakit menyebar, harta benda melimpah sehingga seorang diberi 100 dinar tapi ia masih ingin lagi, fitnah atau cobaan masuk ke dalam setiap rumah orang Arab, perjanjian yang terjadi antara kalian dan orang kulit putih (Barat) lalu mereka mengkhianati dan menyerang kalian di bawah 80 bendera yang setiap bendera ada 12.000 tentara.” (Riwayat al-Bukhari)
3. Penaklukkan Baitul-Maqdis
Peristiwa ini sudah terjadi pada masa pemerintahan ‘Umar bin al-Khattab pada tahun 16 H. Beliau sendiri datang untuk mendamaikan warganya, membukanya, dan membersihkannya dari kaum Yahudi dan Nasrani serta membangun sebuah masjid di dalamnya.
4. Tersebarnya penyakit tä’ün (penyakit menular) di Amwas
Ibnu Hajar berkata, “Penyakit ini telah muncul pada zaman ‘Umar bin al-Khattab setelah penaklukan Baitul Maqdis yaitu pada tahun 18 Hijriyah. Amwas terletak di Palestina, sekitar 6 mil dari Ramlah melewati jalan ke Baitul Maqdis. Dari negeri Amwas penyakit tersebut menjalar sampai ke seluruh Syam (Syria). Pada peristiwa tersebut telah wafat 25.000 kaum muslim, termasuk diantaranya Abū ‘Ubaidah ‘Amir bin al-Jarah.”
5. Munculnya fitnah
Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kita untuk mewaspadai fitnah dan meminta perlindungan kepada Allah dari segala fitnah, seperti dijelaskan dalam satu hadis:
تَعَوَّذُوا بِاللَّهِ مِنْ الْفِتَنِ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ
Berlindunglah kalian kepada Allah terhadap fitnah baik yang nyata maupun yang tersembunyi. (Riwayat Muslim dari Zaid bin Śābit)
6. Hilangnya sifat amanah
Dari Abū Hurairah, Rasulullah bersabda:
Jika sifat amanah telah hilang maka nanggulah datangnya hari Kiamat. Sahabat bertanya, “Bagaimanacara hilangnya amanah itu wahai Rasulullah, Beliau menjawab, “Jika dipercayakan suatu urusan selain kepada ahlinya, maka tunggulah datangnya hari kiamat (kehancurannya).” (Riwayat al-Bukhari dari Abü Hurairah)
Amanah akan dihapuskan dari hati manusia sehingga ia menjadi pengkhianat. padahal sebelumnya ia adalah orang yang dapat dipercaya. Hal ini terjadi pada orang yang telah hilang rasa takutnya kepada Allah, lemah imannya, dan biasa bergaul dengan orang yang suka berkhianat, sehingga ia meniru temannya dan menjadi pengkhianat. Contoh yaitu dengan diserahkannya urusan orang banyak (kepemimpinan, jabatan, peradilan, dan lain sebagainya) kepada orang yang bukan ahlinya maka itu berarti menyia-nyiakan hak orang banyak, mengabaikan kemas-lahatan mereka. Jika pemimpin menyia-nyiakan amanat maka sangat mungkin yang dipimpin akan mengikutinya. Hal ini terjadi apabila orang sudah kurang rasa tanggung jawabnya terhadap agamanya (Islam).
7. Menyebarnya zina
Dalam satu hadis Nabi menjelaskan, “Diantara tanda-tanda hari Kiamat adalah munculnya zina” (Riwayat al-Bukhāri). Dalam hadis lain disebutkan, “Niscaya akan terjadi pada umatku suatu kaum yang menghalalkan zina dan sutera” (Riwayat al-Bukhāri).
- Tersebarnya musik dan nyanyian;
- Munculnya orang-orang yang mengaku sebagai Nabi;
- Harta yang berlebihan;
- Banyak pembunuhan,
- Minum arak dan penghalalannya:
- Banyak gempa;
- Tercabutnya ilmu dan banyaknya kebodohan;
- Diangkatnya Al-Qur’an dari dada;
- Kesaksian palsu dan menyembunyikan kesaksian yang benar,
- Menyebarnya rasa aman di seluruh negeri;
- Penggembala kambing berlomba-lomba membangun bangunan pencakar langit;
- Keluarnya api dari negeri Hijaz;
- Hilangnya orang-orang baik dan beragama;
- Munculnya tindakan keji, memutuskan silaturrahim dan bersikap buruk terhadap tetangga;
- Tersebarnya riba dan memakan harta yang haram;
- Tingginya kedudukan orang orang yang hina dan bodoh;
- Manusia bermegah-megahan memba-ngun dan menghiasi masjid;
- Tersebarnya kemusyrikan dalam umat;
- Menggunakan masjid sebagai jalan;
- Budak perempuan melahirkan tuannya;
- Terjadinya kehinaan, peralihan wujud (monster) dan tuduhan;
- Saling memungkiri antara manusia;
- Mengucapkan salam kepada orang-orang tertentu saja;
- Banyaknya kematian secara tiba-tiba;
- Waktu yang serba singkat;
- Munculnya orang-orang yang berpakai-an tapi telanjang;
- Tersingkapnya sungai Eufrat dari gunung emas;
- Membesarnya bulan sabit;
- Mimpi yang benar bagi orang mukming
- Hujan deras dan sedikit tumbuhan;
- Banyaknya perdagangan;
- Pasar yang saling berdekatan;
- Menuntut ilmu pada anak kecil:
- Bumi Arab menjadi ramai dan penuh sungai:
- Banyak kaum wanita dan sedikit kaum pria;
- Banyak dan merajalelanya kebohongan;
- Orang berharap mati karena dahsyatnya bencana;
- Orang tua bergaya seperti anak muda;
- Binatang melata dan benda mati dapat berbicara kepada manusia;
- Munculnya pena (banyak tulisan);
- Mengikuti tradisi orang kafir,
- Banyak berkata dan meninggalkan tindakan;
- Peperangan antara bangsa Romawi dan umat Islam;
- Penaklukan Konstantinopel (Istanbul);
- Berperang dengan kaum Yahudi, pohon dan batu dapat berbicara;
- Madinah roboh dan tidak ditemukan kejahatan di dalamnya pada akhir zaman;
- Aroma wangi mencabut roh kaum mukmin;
- Hancurnya Kabah.
Kabah merupakan titik sentral kelahiran Islam, sejak awal berdirinya hingga sekarang. Murka Allah ditimpakan kepada Abrahah yang mencoba menghancurkan Kabah pada masa kakek Nabi. Lihat Al-Qur’an Surah al-Fil/105: 1-5:
اَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِاَصْحٰبِ الْفِيْلِۗ ١
اَلَمْ يَجْعَلْ كَيْدَهُمْ فِيْ تَضْلِيْلٍۙ ٢
وَّاَرْسَلَ عَلَيْهِمْ طَيْرًا اَبَابِيْلَۙ ٣
تَرْمِيْهِمْ بِحِجَارَةٍ مِّنْ سِجِّيْلٍۙ ٤
فَجَعَلَهُمْ كَعَصْفٍ مَّأْكُوْلٍࣖ ٥
Tidakkah engkau (Muhammad) perhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap pasukan bergajah? Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka itu sia-sia? dari Dia mengirimkan kepada mereka burung yang berbondong-bondong yang melempari mereka dengan batu dari tanah liat yang dibakar, sehingga mereka dijadikan Nya seperti daun-daun yang dimakan (ulat). (al-Fil/105: 1-5)
Allah mengirimkan bala tentara burung dari langit yang membawa kerikil panas dari neraka, mirip dengan asteroid atau laser. Sebuah batu besar mungkin bisa saja mematikan seseorang, tetapi sebuah kerikil kecil yang dilemparkan seekor burung tidak akan mematikan seperti itu. Namun kerikil neraka yang sangat panas membara benar-benar memusnahkan tentara Abrahah. Ketika kerikil itu menimpa bumi, menghancurkan tentara yang ribuan jumlahnya dan melumatkan tubuh mereka sehingga musnah tanpa bekas. Mereka ingin menghancurkan Kabah, namun Allah lebih dahulu menghancurkan mereka, dan nanti di akhir zaman Allah mengizinkan terjadinya pengrusakan Kabah.
Di masa mendatang, menurut Nabi sallallahu ‘alaihi wa sallam, “Seseorang dari Ethiopia bernama Zul-Suwaiqatain, orang berkaki sangat kurus dan lemah, akan menghancurkan Kabah” (Riwayat at-Tirmizi). Ibnu ‘Abbas berkata bahwa ia pernah mendengar Nabi bersabda: “Seakan-akan aku menyaksikannya sendiri, ia berkulit hitam dan berkaki oval, dan
akan menghancurkan Kabah dengan batu.” (Riwayat al-Bukhari)
Tanda-tanda Besar Kiamat
Selain tanda-tanda kecil, kiamat juga ditandai dengan tanda-tanda besar. Adapun yang termasuk tanda-tanda besar kiamat (kubra) adalah:
1. al-Mahdi
Pada zaman sekarang masih ada orang yang meragukan kedatangan al-Mahdi, padahal Nabi şallallahu ‘alaihi wa sallam telah menekankan kepastian kedatangannya kepada para sahabat dalam banyak hadis. Dalam teks keagamaan disebutkan bahwa al-Mahdi adalah pemimpin masa depan bagi orang yang beriman, dan mereka hendaklah menyambut dan bersiap me-nyongsong kedatangannya. al-Mahdi datang untuk membasmi kejahatan dan menebar perdamaian di seluruh dunia. Di akhir zaman, penganut tiga agama samawi menenantikan juru selamat mereka. Kaum muslim menanti al-Mahdi dan Isa, kaum Nasrani menanti Isa, sementara kaum Yahudi menunggu juru selamat mereka. al-Mahdi adalah seorang khalifah bagi semua orang Islam. Dewasa ini ada sebagian orang menyerukan pembentukan kekhalifahan. Nabi şallallahu ‘alaihi wa sallam sudah memperingatkan bahwa sebelum kedatangan al-Mahdi, akan ada 40 khalifah palsu. Kekhalifahan al-Mahdi adalah bukan gerakan politik ataupun modernisasi Islam tetapi beliau datang dari keturunan Nabi dan mendapat dukungan Allah subhānahü wa ta’ala.
Mayoritas Ahlus-Sunnah berkata, al Mahdi berasal dari keluarga Ahlul-Bayt, dari keturunan Hasan bin ‘Ali, la keluar di akhir zaman ketika bumi telah dipenuhi kezaliman dan kejahatan, lalu ia akan memenuhi bumi ini dengan keadilan. la sebagai pengikut Nabi Muhammad. seorang khalifah yang mendapat petunjuk. Al-Mahdi, sebagaimana layaknya manusia lainnya, bukan nabi, ia seorang hakim yang adil yang akan memenuhi bumi dengan keadilan seperti ketika bumi dipenuhi oleh kejahatan. la keluar saat umat sangat membutuhkannya, ia akan menghidupkan sunah, menghilangkan kejahatan dan membentangkan keadilan.
Dari Ibnu Mas’üd, Nabi sallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Seandainya tidak tersisa di dunia kecuali satu hari, niscaya Allah akan memanjangkan hari itu sampai la mengutus pada hari itu seorang lelaki dari ahli baitku yang namanya sama dengan namaku dan nama ayahnya sama dengan nama ayahku.” Dalam riwayat at-Tirmizi diriwayatkan bahwa Rasulullah şallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Dunia tidak akan berakhir sampai bangsa Arab memiliki seorang laki-laki dari keturunanku yang sama namanya dengan namaku.”28 Ibnu Kasir berkomentar tentang al-Mahdi, “Dia adalah Muhammad bin ‘Abdullah al-Alawi al-Fatimi al-Hasani.
Sesungguhnya hadis-hadis yang berkaitan dengan al-Mahdi itu bersifat bersambung secara makna (mutawatin ma’nawi). Hal itu telah ditegaskan oleh sebagian imam dan ulama. Imam asy Syaukāni berkata, “Hadis mutawatir tentan al-Mahdi berjumlah 50 buah, ada hadi yang sahih, yang hasan dan juga yan lemah, juga banyak asar sahabat yan menjelaskan tentang al-Mahdi.” Menurut Syaikh al-‘Allamah Abdul Aziz bin Bar “Mengingkari kedatangan al-Mahdi adalah sebuah pendapat yang salah, karena hadis tentang kedatangannya dan fungsinya di akhir masa sangat banyak dan dimasukkan ke dalam mutirweitir ma’nawi, sebagaimana diungkapkan Abul-Hasan al-Abiri as Sijistäni (ulama abad empat Hijriyah), al ‘Allamah as-Safarini, asy-Syaukāni dan sebagainya. Selain itu, Yūsuf al-Wäbil menulis bahwa selain kitab-kitab hadis, yaitu Sunan Abü Dawud, Sunan at-Tirmizi, Sunan an-Nasa’i dan Sunan Ibnu Majah, kitab-kitab Musnad Ahmad, Musnad al-Bazzăr, Musnad Abi Ya’ld, Mustadrak al-Hakim, Muşannaf Ibnu Abi Syaibah, Şahih Ibnu Khuzaimah dan sembilan kitab-kitab ulama ternama lain juga memuat sejumlah besar hadis tentang al-Mahdi.
Bagaimana cara manusia mengenal bahwa seseorang yang dimaksud dalam hadis Nabi tersebut adalah al-Mahdi? Hal ini harus juga mengacu kepada tanda-tanda, fungsi dan segala sesuatu yang terkait dengan al-Mahdi dengan merujuk kepada hadis Nabi yang sabit (pasti), misalnya Nabi sallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “la (al-Mahdi) akan memenuhi dengan keadilan seperti halnya bumi yang sebelumnya telah dipenuhi oleh kejahatan dan kezaliman. Dari Abū Sa’id al-Khudri, Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Di antara kita ada yang menunaikan salat dan ‘Isa bin Maryam menjadi makmumnya,” 31
2. Al-Masih ad-Dajjal
Abū ‘Abdillah al-Qurtubi menyebutkan dua puluh tiga variasi bentuk kata dari lafaz al-masih. Al-masih dapat berarti aş-şiddiq (yang benar/suka kepada kebenaran), dan dapat berarti ad dalil al-każnab (yang sesat lagi pembohong). Jelaslah di sini bahwa al-masih Isa adalah as siddiq, sedang ol. masih Dajjal adalah ad dalil al-kataab. Allah menciptakan dua al-Masih yang kontradiktif, Isa adalah al-masih pembawa petunjuk, yang dapat menyembuhkan tuna netra dan penyakit sopak dan dapat menghidupkan orang mati dengan izin Allah. Sedang Dajjal adalah al-masih kesesatan yang menyebarkan huru-hara kepada manusia dengan kejadian kejadian luar biasa, seperti menurunkan hujan dan lain sebagainya. Dajjal disebut al-masih karena salah satu matanya terhapus (buta). Adapun asal makna Dajjal ialah al-khalat (mencampur, mengacaukan, membingungkan). Dikatakan bahwa “seseorang itu berbuat dajjal bila ia menyamarkan dan memanipulasi. Dan ad-dajjal ialah manipulator dan pembohong yang luar biasa; ini bentuk mubalagah (menyangatkan /intensitas). Jadi dajjal berarti banyak menelurkan kebohongan dan kepalsuan.
Seperti halnya semua nabi dan rasul sebelumnya, Nabi Muhammad şallallahu ‘alaihi wa sallam memprediksi kedatangan anti kristus sebagai salah satu isyarat datangnya hari Kiamat. Nabi bersabda, “Wahai manusia, tak akan ada huru-hara di muka bumi ini sejak masa Adam yang lebih besar dari pada huru hara Dajjal. Sesungguhnya setiap Nabi yang dikirim Allah akan memperingatkan ummatnya tentang Dajjal. Aku adalah Nabi terakhir dan kalian adalah ummat terakhir” (Riwayat Ibnu Majah). Nabi Muhammad şallallahu ‘alaihi wa sallam adalah Nabi bagi seluruh umat manusia, kemunculan al-masih ad-dajjal (Dajjal, juru selamat palsu atau anti Kristus) merupakan peristiwa yang menakutkan bagi seluruh manusia di muka bumi, dan peristiwa tersebut akan terjadi di akhir zaman. Dajjal akan merajalela di muka bumi dengan menyebarkan kerusakan di mana-mana, dan meneror orang-orang beriman serta mengalihkan mereka dari keimanan kepada kekufuran. Anas meriwa yatkan bahwa Nabi bersabda: “Tidak ada tempat yang tidak dimasuki Dajjal kecuali Mekah dan Medinah (Riwayat Muslim).
Ibnu ‘Umar meriwayatkan bahwa Nabi bersabda, “Tak diragukan lagi, Nuh telah memperingatkan umatnya tentang Dajjal, tetapi aku akan menceritakan sesuatu tentang Dajjal yang tak diceritakan oleh para nabi sebelumku. Kalian harus tahu bahwa dia bermata satu dan Allah tidak bermata satu” (Riwayat al-Bukhari). Ubay bin Ka’b meriwayatkan, Nabi bersabda, “Mata Dajjal berwarna hijau seperti kaca.” (Riwayat Ahmad). Anas bin Mälik meriwayatkan bahwa Nabi şallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Di antara tempat kedua matanya (kening) Dajjal tertulis huruf käf, fä’ dan ra’ (kafara, ingkar) (Riwayat al-Bukhari). Hadis yang terakhir ini juga terdapat dalam Şahih Muslim.
Rangkaian huruf itu akan terlihat hanya oleh orang yang beriman, yang akan dilindungi Allah dari fitnah Dajjal. Dajjal bukanlah organisasi, bukan komunitas atau Negara, ia adalah sosok manusia. Dalam hadis diterangkan Dajjal akan berjalan di muka bumi seperti awan yang ditiup angin. Nabi memberitahu kita bahwa pada akhir zaman akan muncul seorang manusia yang akan menipu semua manusia. Dajjal akan menguasai dunia. Maka orang orang Islam harus waspada, agar hati mereka
tidak memendam cinta terhadap dunia sehingga mereka tak akan meninggalkan agama karena rayuan Dajjal. Dia dapat menyembuhkan orang yang sakit dengan mengusapkan tangannya ke tubuh mereka, seperti yang dilakukan ‘Isa, tetapi dengan tipuannya itu, Dajjal akan menggiring orang ke jalan menuju neraka. Jadi Dajjäl adalah juru selamat gadungan, atau anti Kristus (al-masih ad-dajjal). Dia akan berpura-pura menjadi juru selamat dan menipu orang dengan mempertontonkan kekuatannya yang menakjubkan. Dajjal datang dengan kekuatan setan, dia akan meneror orang-orang Islam agar mau menjadi pengikutnya, dan mengubah mereka menjadi orang-orang kafir. Dia akan menyembunyikan kebenaran dan menawarkan kebatilan. Dajjal akan muncul di antara Syam dan Irak, dan dalam beberapa hadis disebut bahwa dia akan muncul di Khurasan, Iran. Dan hanya tiga kota yang akan selamat, yaitu Mekah, Medinah, dan Damaskus.
3. Turunnya Isa
Dalil-dalil Al-Qur’an tentang turunnya Isa antara lain terdapat di Surah an-Nisa’/4: 159:
وَاِنْ مِّنْ اَهْلِ الْكِتٰبِ اِلَّا لَيُؤْمِنَنَّ بِهٖ قَبْلَ مَوْتِهٖۚ وَيَوْمَ الْقِيٰمَةِ يَكُوْنُ عَلَيْهِمْ شَهِيْدًاۚ
Tidak ada seorang pun di antara Ahli Kitab yang tidak beriman kepadanya (Isa) menjelang kematiannya. Dan pada hari Kiamat dia (Isa) akan menjadi saksi mereka. (an-Nisa’/4: 159)
Seperti halnya semua nabi, ‘Isa akan turun membawa pesan berupa kelurusan dan kerundukan kepada Allah, dan itulah Islam. Ayat di atas menunjukkan bahwa ketika “Isa kembali ke dunia, ‘Isa secara pribadi akan memperbaiki kekeliruan peng gambaran dan kesalahan penafsiran tentang dirinya. la akan menegaskan pesan yang sebenarnya ia bawa ketika menjadi Nabi, dan ia tidak pernah mengklaim sebagai anak Tuhan. Dan ia juga menegaskan pada kedatangannya yang pertama tentang kesaksian terhadap nabi akhir zaman, Nabi Muhammad sallallahu ‘alaihi wa sallam. Pada kedatangannya yang kedua, banyak orang non muslim yang menerima Isa sebagai hamba Tuhan. 35
Tentang Isa, perhatikan Surah az Zukhruf/43: 57-58:
Dan ketika putra Maryam (Isa) dijadikan perumpamaan, tiba-tiba kaummu (Suku Quraisy) bersorak karenanya. Dan mereka berkata, “Manakah yang lebih baik tuhan-tuhan kami atau dia (Isa)?” Mereka tidak memberikan (perumpamaan itu) kepadamu melainkan dengan maksud membantah saja, sebenarnya mereka adalah kaum yang suka bertengkar. (az Zukhruf/43: 57-58)
Ayat di atas menceritakan kembali kejadian sewaktu Rasulullah membacakan di hadapan orang Quraisy Surah al-Anbiya’ ayat 98 yang artinya, Sesungguhnya kamu dan yang kamu sembah selain Allah adalah kayu bakar Jahanam. Maka seorangQuraisy bernama ‘Abdullah bin az-Zab’ars menanyakan kepada Rasulullah şallallahu ‘alaihi wa sallam tentang keadaan Isa yang disembah orang Nasrani Apakah beliau juga menjadi kayu bakar neraka Jahanam seperti halnya sembahan-sembahan mereka. Rasulullah terdiam dan mereka pun menertawakannya; lalu mereka menanyakan lagi mengenai mana yang lebih baik antara sembahan-sembahan mereka dengan Isa. Pertanyaan-pertanyan mereka ini hanyalah mencari perbantahan saja, bukan mencari kebenaran. Jalan pikiran mereka itu adalah kesalahan yang besar. Isa tidak rela dijadikan sembahan. Ayat ini menegaskan pandangan Islam terhadap kedudukan Isa.
Jäbir bin ‘Abdullah meriwayatkan bahwa Nabi bersabda, “Isa akan turun kepada mereka dan pemimpin mereka (al-Mahdi) dan berkata kepadanya, “Pimpinlah salat kami.” Dan dia akan menjawab, “Tidak beberapa orang di antara kalian adalah pemimpin bagi yang lainnya. Dengan cara itu Allah telah memuliakan umat ini” (Riwayat Muslim). Yang dimaksud dengan pemimpin dalam hadis ini adalah al-Mahdi, yang akan meminta Isa mengimami salat kaum muslim. Isa akan hidup di dunia bukan sebagai Nabi tetapi sebagai pengikut Nabi Muhammad. Dari Abū Hurairah, Rasulullah şallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya Isa bin Maryam akan diutus sebagai hakim yang bijak, dan penguasa yang adil. Dia akan melakukan perjalanan ibadah haji dan datang ke makamku untuk memberi salam, dan aku akan menjawab salamnya. (Riwayat al-Hakim). Dari Abū Hurairah, Nabi Muhammad bersabda, “Isa akan tinggal di bumi selama 40 tahun, dan
kemudian meninggal dunia, dan orang orang Islam akan menyalati jenazahnya.” (Riwayat Abü Dawud)
4. Ya’juj dan Ma’jüj
Firman Allah subhanahü wa ta’ala tentang Ya’jüj dan Ma’jüj, lihat Surah al-Anbiya’/21: 96-97:
حَتّٰىٓ اِذَا فُتِحَتْ يَأْجُوْجُ وَمَأْجُوْجُ وَهُمْ مِّنْ كُلِّ حَدَبٍ يَّنْسِلُوْنَ
وَاقْتَرَبَ الْوَعْدُ الْحَقُّ فَاِذَا هِيَ شَاخِصَةٌ اَبْصَارُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْاۗ يٰوَيْلَنَا قَدْ كُنَّا فِيْ غَفْلَةٍ مِّنْ هٰذَا بَلْ كُنَّا ظٰلِمِيْنَ
Hingga apabila (tembok) Ya’juj dan Ma’juj dibukakan dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. Dan (apabila) janji yang benar (hari berbangkit) telah dekat, maka tiba-tiba mata orang-orang yang kafir terbelalak. (Mereka berkata), “Alangkah celakanya kami! Kami benar-benar lengah tentang ini, bahkan kami benar-benar orang yang zalim.” (al-Anbiya’/21: 96-97)
Dalam hubungannya dengan kisah Żulqarnain, Allah berfirman dalam Surah al-Kahf/18: 92-99 yang intinya adalah bahwa Allah subhānahü wa ta’ālā telah memberikan kemudahan kepada Žulqarnain-seorang raja yang saleh-untuk membuat dinding besar guna menjadi penghalang antara Ya’jūj dan Ma’jūj yang suka membuat kerusakan di bumi dengan manusia. Apabila telah datang waktu yang ditentukan dan kiamat sudah dekat, maka pecahlah dinding itu dan keluarlah Ya jüj dan Ma’jüj dengan kecepatan dan kemampuan luar biasa yang tiada seorang pun yang mampu menghalanginya, lalu mereka membaur ke tengah-tengah masyarakat dan menyebarkan kerusakan di muka bumi. Dan ini merupakan pertanda sudah dekatnya ditiup sangkakala dan kehancuran dunia serta datangnya kiamat.” Adapun yang terkait dengan tempatnya menurut Ibnu Kašir ialah di arah timur (tempat terbit matahari) sebagaimana petunjuk Al-Qur’an Surah al-Kahf/18: 90:
حَتّٰىٓ اِذَا بَلَغَ مَطْلِعَ الشَّمْسِ وَجَدَهَا تَطْلُعُ عَلٰى قَوْمٍ لَّمْ نَجْعَلْ لَّهُمْ مِّنْ دُوْنِهَا سِتْرً
Hingga ketika dia sampai di tempat terbit matahari (sebelah timur) didapatinya (matahari) bersinar di atas suatu kaum yang tidak Kami buatkan suatu pelindung bagi mereka dari (cahaya matahari) itu. (al-Kahf/18: 90)
Maka tunggulah pada hari ketika langit membawa kabut yang tampak jelas, yang meliputi manusia. Inilah azab yang pedih. (ad-Dukhan/44: 10-11)
Mengenai asap, Rasulullah şallallah ‘alaihi wa sallam dalam sebuah hadi dari Abū Malik al-Asy’ari menyatakan “Tuhanmu telah memperingatkan kam akan tiga hal. Pertama adalah asap yar akan menyebabkan radang selap lendir pada orang-orang beriman, dan membengkaknya tubuh orang-orang kafir hingga menekan keluar gendang telinga mereka. Kedua adalah binatang dari perut bumi. Ketiga adalah Dajjal (Riwayat at Tabräni dan Ibnu Jarir).
Asap akan timbul dari berbagai tempat di akhir zaman, jika orang Mukmin menghisapnya, ia akan menderita semacam flu, namun tidak sampai membunuh mereka. Ketika asap itu muncul, ia akan menyelimuti seluruh permukaan bumi. Asap yang keluar dalam jumlah besar itu dapat muncul dari berbagai sumber: asap sulfur beracun dari gunung berapi, asap dari ladang minyak yang terbakar, atau asap dari ledakan nuklir. Asap tersebut dapat mengindikasikan penghancuran massal.
5. . Terbitnya matahari dari barat
Di antara salah satu tanda akhir zaman adalah matahari terbit dari sebelah barat. Nabi şallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Hari Kiamat tidak akan datang hingga matahari terbit dari sebelah barat. Ketika menyaksikan itu, siapa pun yang hidup di bumi akan beriman, tetapi saat itu adalah waktu ketika, “Tidak bermanfaat lagi iman seseorang bagi dirinya sendiri yang belum 82) beriman sebelum itu” (Riwayat al-Bukhari). Bandingkan dengan informasi Al-Qur’an dalam Surah al-An’am/6: 158:
هَلْ يَنْظُرُوْنَ اِلَّآ اَنْ تَأْتِيَهُمُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ اَوْ يَأْتِيَ رَبُّكَ اَوْ يَأْتِيَ بَعْضُ اٰيٰتِ رَبِّكَۗ يَوْمَ يَأْتِيْ بَعْضُ اٰيٰتِ رَبِّكَ لَا يَنْفَعُ نَفْسًا اِيْمَانُهَا لَمْ تَكُنْ اٰمَنَتْ مِنْ قَبْلُ اَوْ كَسَبَتْ فِيْٓ اِيْمَانِهَا خَيْرًاۗ قُلِ انْتَظِرُوْٓا اِنَّا مُنْتَظِرُوْنَ ١٥٨
Yang mereka nanti-nantikan harryalah kedatangan malaikat kepada mereka, atau kedatangan Tuhanmu, atau sebagian tanda-tanda dari Tuhanmu. Pada hari datangnya sebagian tanda tanda Tuhanmu tidak berguna lagi iman seseorang yang belum beriman sebelum itu, atau (belum) berusaha berbuat kebajikan dengan imannya itu Katakanlah, “Tunggulah! Kami pun menunggu,” (al-An’am/6: 158)
6. Keluarnya binatang dari perut bumi
Salah satu tanda akhir zaman adalah keluarnya binatang dari perut bumi (dabbatul-ard). Allah menyebutkan dalam Al-Qur’an Surah an-Naml/27: 82:
وَاِذَا وَقَعَ الْقَوْلُ عَلَيْهِمْ اَخْرَجْنَا لَهُمْ دَاۤبَّةً مِّنَ الْاَرْضِ تُكَلِّمُهُمْ اَنَّ النَّاسَ كَانُوْا بِاٰيٰتِنَا لَا يُوْقِنُوْنَࣖ
Dan apabila perkataan (ketentuan masa kehancuran alam) telah berlaku atas mereka, Kami keluarkan makhluk bergerak yang bernyawa dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka bahwa manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami.39 (an-Naml/27:
Abū Hurairah meriwayatkan bahwa Nabi şallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Binatang dari perut bumi akan muncul dengan membawa tongkat Nabi Musa dan cincin Nabi Sulaiman” (Riwayat at-Tirmizi). Sementara itu, Baridah meriwayatkan, “Nabi membawaku ke sebuah tempat di gurun pasir dekat Mekah. Tempat itu sangat tandus dan dikelilingi pasir. Nabi kemudian bersabda: “Binatang itu akan