HikmahOpiniPesantrenSantai

Metode Pemilihan Khulafaur Rasyidin

Ditulis oleh : Dian Rahmat N, M.Ag

METODE PEMILIHAN KHULAFAUR RASYIDIN

Prosedur  pemilihan khulafaur rasyidin untuk mempertegas bahwa baiat dari umat adalah asas penunjukan dan pengangkatan, bukan dengan nas ,rekomendasi dan wasiat dari pemimpin sebelumnya,pemaksaan dan dominasi  ,waris dan sebagainya.

1.  Abu Bakar ash Shiddiq ra

Pemilihan abu bakar khalifah pertama setelah rasul berlangsung dalam bentuk muktamar politik yang didalamnya berlangsung perdebatan dan diskusi yang sangat tajam antara muhajirin dan Anshar di Saqifah bani Saidah sesaat setelah wafatnya Rasulullah saw, dan sebelum prosesi pemakaman jasad beliau. Maksud dan tujuan mereka dari perdebatan dan diskusi tersebut adalah mewujudkan kemaslahatan Islam dan kebaikan kaum muslimin. Waktu itu, Umar bin Khattab adalah orang yang pertama mencalonkan Abu Bakar ash Shiddiq ra , dan disetujui oleh ahlul halli wal aqdi lalu kaum muslimin seluruhnya pun membaiat Abu Bakar ash Shiddiq ra., baik mereka yang sejak awal setuju maupun yang tidak setuju. Ali bin abi thalib yang waktu itu sedang sakit karena wafatnya rasulullah pun membaiat Abu Bakar ash shiddiq ra ketika ia telah sembuh

2.  Umar bin Khattab ra

Pemilihan Umar bin khattab adalah berdasarkan pencalonan dirinya oleh Abu  bakar    Ash Shiddiq Dalam Bentuk Wasiat dan Rekomendasi kepada kaum muslimin setelah sebelumnya ia bermusyawarah dengan ahlul halli wal aqdi. Kaum muslimin pun kemudian membaiat umar bin Khattab rad an setuju dirinya sebagai khalifah menggantikan Abu Bakar ash shiddiq ra

Tatkala Abu bakar ash shiddiq merasa bahwa ajalnya sudah dekat, ia meminta dan mengharap supaya orang orang yang memilih seorang seorang pemimpin mereka ketika ia masih hidup, dengan tujuan supaya orang orang memilih pemimpin mereka ketika ia masih hidup, dengan tujuan supaya mereka nantinya tidak berselisih setelah dirinya meninggal . ini karena ia  mengkhawatirkan kaum muslimin akan terpecah, padahal mereka telah mulai peperangan dengan Persia dan Romawi.

Mereka lalu menyerahkan kembali urusan kepada abu bakar supaya ia membelikan untuk mereka seorang pemimpin yang menurutnya bisa memberikan kebaikan bagi mereka dan agama. Abu Bakar lalu merenung sejenak lalu mulai musyawarah dengan pembesar sahabat dan cendekia. Ia pun musyawarah satu persatu dan mempertanyakan mengenai pencalonan Umar bin Khattab . Diantara sahabat paling terkenal waktu itu adalah Usman bin affan , Said Ibnu Zaid ra,Usaid bin  Hadhir dan sejumlah sahabat dari Muhajirin dan Anshar.

Mereka pun setuju namun ada sebagian dari mereka yang agak mengkhawatirkan sikap keras dan tegas  Umar bin al khattab . Abu bakar lalu berkata kepadanya, “ Itu dikarenakan Umar melihatku orang yang lembut . Seandainya perkara diserahkan kepadanya tentu banyak dari sikapnya yang akan ditinggalkan. Setelah Abu Bakar Menyelesaikan Musyawarah Nya ia mendiktekan kepada Usman sebuah wasiat . Ia kemudian  menemui masyarakat sambil dipapah oleh isterinya Asma binti Umais ra., Lalu berkata , Apakah kalian rela dan setuju kepada orang yang aku pilih sebagai khalifah kalian.

Sesungguhnya, sekali kali aku tidak lalai dalam mengerahkan daya upaya dan pemikiranku, dan aku tidak menunjuk orang yang masih kerabat ! sesungguhnya aku telah menunjuk umar bin al khattab karena itu patuh dan taatlah kalian kepadanya. “ Mereka  pun lalu berkata, kami patuh dan taat .

Abu Bakar ash shiddiq  kemudian memerintahkan Usman bin Affan untuk memberitahukan kepada orang orang  dan mengambil baiat. Utsman bin Affan dengan ditemani Usaid bin Said pun pergi, Apakah kalian bersedia membaiat Umar bin Khattab ?  mereka pun berkata , Ya “ setelah pembaiatan drlrdsi, Abu bakar pun membaiat Umar bin al khattab ra. Sambil mengumumkan bahwa  dirinya  tidak menginginkan kecuali kebaikan kaum muslimin dan menjauhkan mereka dari fitnah, dan ia pun memberi pesan dan wasiat tentang kebaikan .

3.  Utsman bin Affan

Dalam proses pemilihan Usman  bin Affan, kita bisa melihat manifestasi syura dalam bentuk  yang lebih jelas. INi karena Umar bin khattab dalam hal ini ia memang benar membentuk komite syuro yang terdiri  dari 6 anggota  . memberikan batas waktu selama 3 hari kepada mereka berenam untuk memilih khalifah yaitu dengan skema musyawarah pengambilan suara mayoritas. Jika jumlah suaranya sama , yang dimenangkan adalah pihak yang didukung oleh Abdullah bin Umar ra.

Para anggota komite syura pun melakukan berbagai musyawarah dan pembicaraan siang dan malam selama 3 hari, Abdurrahman bin auf menyatakan mengundurkan diri dari bursa calon khalifah , pergi menemui para sahabat, para panglima perang dan tokoh masyarakat yang ada di madinah untuk musyawarah. Ternyata waktu itu, ia mendapati orang orang sepakat untuk memilih salah seorang dari dua orang , yaitu Utsman bin affan dan Ali bin Abi Thalib ra.  Mayoritas anggota lebih cenderung kepada Usman bin Affan ra. Karena mereka melihat Usman adalah orang yang lembut  dan banyak keutamaan dan jasa bagi masyarakat , ia adalah yang mempersiapkan al Usrah dengan menggunakan hartanya dan membeli sumur ar Rumah untuk diwakafkan bagi kepentingan kaum muslimin

Abdurrahman bin Auf kemudian mengumpulkan kaum muslimin di masjid   meminta penegasan dan jaminan dari Usman bin affan dan Ali bin Abi Thalib meski waktu agak terlambat melakukan pembaiatan karena terhalang oleh sakit yang sedang dideritanya waktu itu. Pembaiatan yang dilakukan oleh Abdurrahman kepada Usman waktu itu sama sekali tidak dilatarbelakangi oleh sikap bias atau ,memihak atau zalim , hal itu tidak lain ungkapan yang jujur dan tulus yang mereferensikan pendapat umat dan hasil musyawarah berhari hari dengan para pemuka. Disamping itu ia adalah sosok yang dikenal kemuliaannya, kecerdasannya terdahulu masuk Islam, keilmuannya kezuhudannya kehati hatiannya yang sangat tinggi, besarnya integritas nya dalam mengharapkan dan menginginkan kebaikan bagi umat, sebagaimana  yang dijelaskan oleh baqilani

4.  Ali bin Abi Thalib ra

Fitnah kubra yang berujung pada terbunuhnya khalifah Usman  bin affan dan kekacauan yang terjadi di Madinah mengakibatkan  terjadinya berbagai kejadian penting dalam sejarah Islam yang berpengaruh sangat mendalam terhadap kekhalifahan Ali binAbi Thalib. Sejak dirinya menjadi khalifah. Kekhalifahan yang ia pegang tidak mendapat kesepakatan atau suara bulat sebagaimana pendahulunya

Ali dibaiat oleh pembesar Muhajirin dan anshar di madinah dan orang 2 mesir. Adapun penduduk syam dan bani Umayah tidak bersedia membaiat Ali bin abi thalib. Ada rumor bahwa mereka berdua membaiat Ali dalam keadaan di bawah paksaan . Mereka berdua kemudian keluar madinah menuju makkah lalu ke Basrah bersama Aisyah untuk menuntut darah Utsman bin Affan. Lalu Ali bin Abi thalib memerangi mereka pada perang jamal dan mereka yakni thalhah dan az Zubair terbunuh pada peperangan itu .

Meski Sayyidina Ali mengutuk keras dan tidak menerima pembunuhan Utsman bin affan waktu itu ia lebih memilih tetap berada di rumah, para sahabat  muhajirin dan anshar tetap bersikukuh untuk membaiat dirinya untuk menghentikan fitnah da melindungi Madinah. Akhirnya Ali bin abi thalib meminta untuk melakukan akad baiat di masjid secara terbuka dan atas kerelaan kaum muslimin . Akhirnya Ali diangkat sebagai khalifah setelah sebelumnya bersikeras tidak bersedia dan setelah dirinya melihat hal itu sebagai kemaslahatan .

Kesimpulannya , pemilihan khalifah secara mendasar berlangsung dengan pembaiatan oleh kebanyakan kaum muslimin secara umum setelah pencalonan yang diajukan oleh AHWA sebagai pengimplementasiKan prinsif syura sebagai kaidah pemerintahan dalam Islam

 

Sedang urusan mereka diputuskan dengan musyawarah antara mereka ( Asyura : 38 )

 

Adapun wasiat dan penunjukan oleh khalifah sebelumnya ,aka itu tidak sekedar pencalonan dan nominasi semata yang tidak punya pengaruh apa apa jika tidak disertai pembaiatan umum . inilah yang dipraktikan oleh orang orang pada masa khulafa ar Rasyidin . Akan tetapi dengan mengecualikan kekhalifahan Umar Bin Abdul aziz , mulai muncul adanya kecenderungan pewarisan kekuasaan pemerintahan  yang diciptakan oleh Muawiyah dan selanjutnya itu menjadi tradisi yang terus dijalankan yang terkadang tanpa memperhatikan syarat dan kualifikasi yang harus dipenuhi oleh seorang khalifah secara syara dan demi menjaga keutuhan dan kesatuan kaum muslimin, keberlangsungan aktivitas al futuh , dan negara tetap kuat di hadapan musuh musuh Islam

 

 

LTN NU Kab. Tasikmalaya

Maju bersama ummat, umat kuat negara hebat

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button